"Langkah selanjutnya, adalah, kami akan ofensif," kata Obama dalam wawancara dengan NBC, seperti dimuat Fox News, Senin (8/9/2014).
Presiden ke-44 AS itu menjelaskan, dirinya sudah mempersiapkan tentara khusus. Namun jumlahnya tidak sebanyak dengan pasukan yang diturunkan pada perang di Irak beberapa tahun lalu.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kita akan menumpulkan taring ISIS. Kita akan melemahkan kekuatan mereka secara sistematis. Kita akan merebut wilayah kekuasaan mereka. Dan pada akhirnya kita akan mengalahkan mereka."
Lebih jauh, Obama menekankan perlunya ada bantuan dari sekutu di Timur Tengah untuk membumibinasakan ISIS bersama-sama. Arab Saudi dan Iran sebelumnya juga menegaskan kesiapan mereka untuk menghancurkan ISIS.
"Dan saya punya 'kekuasaan' yang saya butuhkan untuk melakukan hal ini," tandas Presiden kelahiran Kenya tersebut.
Pemerintah Negeri Paman Sam sebelumnya diguncang atas pemenggalan terhadap dua wartawan AS oleh ISIS, yakni James Foley dan Steven Sotloff.
Aksi itu dilakukan kelompok Daulah Islamiyah itu sebagai peringatan kepada AS yang melancarkan serangan terhadap mereka di Irak.
Dengan bantuan Inggris dan Australia, AS sebelumnya menggempur basis ISIS. AS juga membantu tentara dan pasukan lokal di Irak untuk memukul mundur ISIS yang terus menyerang.
08.54
0 komentar:
Posting Komentar