Seorang gadis muda dari komunitas agama minoritas Yazidi yang ditangkap Negara Islam di Irak dan Suriah atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS melukiskan horor yang dialaminya selama disekap menjadi budak seks kelompok ekstrimis itu.
Anggota ISIS pamer di twitter bahwa mereka telah menjadikan perempuan Yazidi budak seks
Gadis muda itu mengatakan, dia sedang ditahan di sebuah bangunan dengan jendela berjeruji dan dijaga sejumlah pria bersenjata.
Perempuan korban budak seks memohon untuk tidak mempublikasikan identitasnya
ISIS berharap korban mereka bisa menceritakan kepada dunia tentang penderitaan mereka saat disekap dan diperkosa
Gadis itu melanjutkan, "Para penyiksa kami bahkan tidak mengasihani sejumlah perempuan yang (disekap) bersama dengan anak-anak mereka. Mereka juga tidak mengasihani sejumlah gadis yang masih belia, beberapa dari kelompok kami bahkan belum genap 13 tahun usianya. Beberapa dari mereka kini tidak lagi mengucapkan sepatah kata pun."
Diperkosa 3 kali sehari
Lebih baik mati
Gadis itu mengatakan bahwa beberapa dari kaum militan itu merupakan orang-orang muda yang baru berperang di Suriah, sementara yang lain merupakan orang-orang tua.
Trauma berat yang tidak akan hilang
Para perempuan tawanan itu berharap datangnya penyelamatan, baik oleh pasukan darat anti-ISIS atau pun intervensi internasional. "Satu-satunya harapan adalah bahwa Peshmerga (milisi Kurdi) datang dan menyelamatkan kami. Saya tahu Amerika mengebom (posisi ISIS). Saya ingin mereka bergegas dan mengusir mereka semua keluar, karena saya tidak tahu berapa lama lagi saya bisa bertahan. Mereka sudah membunuh tubuh saya. Sekarang mereka sedang membunuh pikiran saya."
Juga menangkap wanita Kristen Arab untuk dijadikan budak seks
Kota itu terletak di kaki Gunung Sinjar, di mana ribuan warga Yazidi terpaksa mengungsi bulan lalu setelah dikepung ISIS. Walau banyak dari pengungsi itu akhirnya berhasil melarikan diri ke gunung, yang lainnya ditangkap kelompok ekstremis.
PBB telah menuduh ISIS melakukan pembersihan etnis di Irak utara. Kelompok militan itu dikatakan telah melakukan penahanan dan eksekusi massal di kantong kelompok-kelompok minoritas di wilayah itu.
13.52
0 komentar:
Posting Komentar