Selasa, 02 September 2014

rindu seorang anak terhadap kedua orang tua

Posted by with No comments
"wow! makanan malam ini enak bun, beda dari makanan malam sebelumnya" sambil melahap ayam rica-rica  dari makanan si gadis tersebut. "sering-sering seperti ini yah bun, jadi lahap aku makannya"sang bunda hanya bisa tersenyum kepada anak keduanya itu, memang sejak ibunya bekerja di salah satu perkantoran ternama di kota bandung setiap malam clara hanya menyantap makanan dari bi inah, belum lagi ayahnya yang bekerja di ibukota jakarta sebagai dirut dari perusahaan property otomatis anak-anaknya kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.

"memang selama ini makanan yang dimasak oleh bi inah nggak enak yah?" sahut sang bunda atas jawaban dari clara tentang persoalan makan malam yang begitu lezat ini. "ehh .. bukan maksud aku kemarin-marin masakan bi inah gak enak loh bun, maksud aku memang tumben sekali makanan malam ini lezat dari yang biasanya, entah dimasukan bumbu apa oleh bi inah sampai-sampai masakan malam ini begitu lezat"

sahut si kakak untuk membenarkan omongan si adiknya itu karena masakan yang memang akan kelezatannya ini. "hmm .. betul bun kata clara, masakan malam ini memang beddaaa dari yang biasanya, padahal kan menu utamanya menu yang biasa aku dan clara makan"

tiba-tiba ayahnya menyambung pembicaaan dari keluarganya itu "heh shinta, habiskan dulu makanan mu itu baru boleh bicara" sahut kembali si anak pertamanya itu "eh, iya yah maaf .. hehe"

tiba-tiba bi inah menghampiri keluarga yang begitu asrinya untuk mengambil piring yang sudah kosong untuk dibawanya ke dapur, dari kejauhan sempat terdengar oleh bi inah atas perbincangan tentang makan malam yang memang akan lezatnya ini. "gimana gak lezat non clara, orang malam ini ibu toh yang memasak makanan ini semua" clara yang sedang meminum lemon tea kesukaannya itu sempat terteguk atas jawaban dari bi inah itu. "hmm .. ! jadi bunda yang masak semua masakan ini, whoaaa .. pantesan lezat sekali, dan memang beda banget dari masakan-masakan sebelumnya"

sebetulnya hanya 3x dalam sebulan mereka bisa makan dan berkumpul seperti sekarang ini karena kesibukan dari orang tua merekalah yang menghambat perkumpulan seperti sekarang, si shinta pun ikut tercengang mendengarnya atas jawaban dari bi inah. "jadi makanan ini .. hmm, pantes deh kalo memang bunda yang meraciknya"


sang bunda yang dipenuhi dengan wajah damai tentram itu hanya menyelipkan senyum-senyumnya kepada anak-anak dan suami tercintanya itu. shinta yang sudah menjadi mahasiswi semester 3 itu bahagia bila keluarganya sedang berkumpul seperti sekarang ini, yang penuh dengan candaan, tawaan, jarang sekali mereka berdua melihat keluarganya berkumpul seperti ini. "yah .. bun .. kangen aku dengan suasana seperti ini, yang biasanya hanya aku, clara, dan bi inah yang hanya mengisi dari meja makan yang besar ini, sementara sekarang kita bisa berkumpul bareng .. memangnya ayah dan bunda sibuk sekali ya dengan pekerjaannya sampai-sampai tidak ada waktu luang buat kita berdua" sang ayahnya yang menjadi panutan disetiap anak-anaknya menjawab dari pertanyaan shinta.
"kalau pun ayah dan bunda memang tidak sibuk ayah dan bunda akan pulang cepat kok untuk bertemu dengan kalian, ayah dan bunda kan juga kangen kalian .. buktinya malam ini ayah dan bunda memang tidak sedang sibuk oleh pekerjaan, makanya ayah dan bunda pulang cepat, bahkan bunda memasak untuk kalian" ibunya hanya bisa tersenyum atas jawaban dari suami tercintanya itu.
"kalian belum ngantuk, sudah jam sembilan loh .. tidur gih sana" sang bunda memang mengkhawartikan akan kesehatan anak-anaknya itu, dan si clara menjawab dengan entengnya pertanyaan ibunya itu. "ntar aja deh bun, masih sore .. lagi pula kan jarang-jarang aku bisa ngobrol bareng dengan ayah dan bunda" sang bunda tetap bersikeras untuk menyuruh anak-anaknya segera tidur. "sudah sana, naik keatas .. tidur, besok kan hari minggu, besok kita jalan-jalan deh sekeluarga ke taman rekreasi" si clara yang masih terlihat polosnya itu akhirnya mau untuk tidur atas bujukan ibunya untuk pergi ke taman rekreasi. "hah! betulan nih yah, bun .. ocedeh, ayo kak kita tidur, taman rekreasi menanti kita besok .. yihaaa!"
"huh! disogok oleh taman rekreasi aja baru mau tidur, dasar polosnya lebayy .. yah, bun aku sama clara keatas duluan ya, kalau saja bunda gak sigok clara untuk pergi ke taman rekreasi dia pasti bakal tidur malam" sang bunda melepaskan ketawanya terhadap keluarga tercintanya itu. "haha, iya gak apa apa, kan sekali-kali biar clara juag senang .. yaudah gih sana tidur" tangan si kakak digenggamnya dengan begitu erat oleh sang adik dan ditariknya pula tangan si kakak untuk naik keatas.
"hayuu kak cepet, besok kita harus bangun pagi-pagi untuk beres-beres menuju taman rekreasi .."
"cepet sih cepet, tapi gak keras juga kali genggamnya"
"ehh, maaf kak .. maklum saking semangatnya hihi" si clara sangat begitu senang saat sang bunda mengajak keluarga besarnya itu untuk pergi ke taman rekreasi. setapak demi setapak anak tangga menuju ruang kamar si shinta dan clara.

"taman rekreasi2x .. yihaaaa! kak besok kita memakai baju yang mana ya .." sambil menjawab pertanyan polos adiknya itu si shinta menjawabnya sambil tiduran. "hey ra, udah besok aja kita pilih baju, ayo tidur sekarang .. kamu gak ingat apa akat bunda tadi, apa kamu mau aku bilangin sama bunda untuk membatalkan acaranya" denagn polosnya tiba-tiba clara menghentikan excitide nya. "ehh, iyah deh kak .. kakak mah pengaduan" brakk! lompatlah sang adik ke tempat tidur yang disebelahnya sudah ada shinta. sebelum tidur tiba-tiba clara membicarakan kesibukan dari kedua orang tuanya itu.
sambil memeluk sang kakak disisi kanannya mulailah clara melakukan perbincangannya itu. "kak, jarang-jarang yah kita berkumpul makan malam bersama ayah bunda .. mungkin gak yah besok-besok malam kita bisa berkumpul seperti sekarang ini, berkumpul di malam hari bersama ayah bunda .."
"besok-besok malam .. masih kok, kita masih bisa berkumpul, masih bisa ketemu juga, cuma gak seperti sekarang ini yang memang berkumpul agak lumayan lama, mungkin kalau besok-besok malam berkumpulnya hanya cuma sekedar bertemu saja, kan tahu sendiri kamu ayah bunda pasti capek bila pulang dari kantor masing-masing"
"tapi kak aku ngiri dengan keluarga-keluarga lain, mereka tiap malam bisa makan dengan keluarganya, dengan ayah bundanya, bisa tertawa bareng, itulah yang sangat aku iri dari keluarga lain" tiba-tiba sang kaget atas omongannya itu, si kakak bangun duduk mengajak si clara untuk menjelaskannya "
"kamu salah, ada keluarga lain yang memang iri juga sama kamu" si adik mempertanyakan. ".. siapa kak', kakak tau .."
"kamu lihat pengemis diluar sana, yang notabennya masih mempunyai keluarga atau tidak .. seharusnya kamu bersyukur, tiap hari bisa bertemu dengan ayah bunda, tiap malam, masih bisa menyapamu, sementara yang hidup diluar sana, apakah kamu tahu mereka masih bisa berkumpul dengan keluarganya atau tidak, dan apakah kamu tahu mereka semua memang masih mempunyai keluarga yang utuh ... seharusnya kamu bersyukur dengan tuhan, walaupun kita bertemu dengan ayah bunda cuma sebentar, tapi kita masih diberi kesehatan dan masih bisa berkumpul meski disela-sela waktu kosong saja .. intinya disetiap keluarga itu tidak ada yang akan selalu senang, mereka juga punya sisi kesusahannya saja, yah masa mereka kasih tau ke kamu, nggak kan .. jadi sekarang kamu paham kan apa yang kakak bicarakan" sempat meneteskan air mata atas omongan si kakak.
"lho kamu kenapa, kamu nangis ra .." air mata itu tak terbendung, jatuh lah setetes demi setetes, dan akhirnya pelukan erat sang adik menyambar ke tubuh sang kakak. "hey hey ra .. kok kamu jadi cengeng gini sih, sudah-sudah, tadi kan kakak hanya cuma mengibaratkan saja, ayo kita tidur besok kan kita pagi-pagi musti beres-beres" tetesan air mata itu jatuh di pundak kanan sang kakak dengan pelukan erat dari sang adik.
 
sumber:http://umammuhammad00.blogspot.com/2013/04/cerpen-perbincangan-keluarga-dibawah.html

0 komentar:

Posting Komentar