Setelah ayahnya, Graziano Rossi, Rossi memulai balapan di Grand Prix pada 1996 untuk Aprilia di antara 125 cc kategori dan memenangkan Kejuaraan Dunia pertama tahun berikutnya. Dari sana, ia pindah ke kategori 250cc dengan Aprilia dan memenangkan 250cc Kejuaraan Dunia pada tahun 1999. Ia memenangkan Kejuaraan Dunia 500cc dengan Honda pada tahun 2001, Kejuaraan Dunia MotoGP (juga dengan Honda) pada tahun 2002 dan 2003, dan melanjutkan kemenangan beruntunnya dengan memenangkan kejuaraan dunia 2004 dan 2005, setelah meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Yamaha, sebelum merebut kembali gelar pada 2008 dan mempertahankannya pada tahun 2009.
Quote:Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap
Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung kariernya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani. Dia seorang Interisti sejati
Quote:Julukan Rossi selama karir balapannya
Dalam perjalanan balapnya rossi, kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu.
Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Valentinik Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.
The Doctor Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,”ucapnya. Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.”
Quote:Oke mari kita mulai dengan selebrasi uniknya Rossi setelah review sedikit tentang hal yang bersifat pribadi
Spoiler for 1.Toilet break - Jerez 1999:
Kala itu kegembiraan Rossi diluapkan dengan melompat pagar pembatas sirkuit kemudian dirinya langsung masuk ke toilet di pinggir lintasan. Rossi pun melakukan selebrasi yang sama pada 2009 untuk memperingati 10 tahun perayaan selebrasi legendaris khas dirinya tersebut.
Spoiler for 2. Mencium Yamaha M1- Welkom 2004:
Putaran pertama kejuaraan dunia MotoGP di Welkom memang menjadi hari yang bersejarah bagi Valentino Rossi karena seri itu merupakan debut pertamanya dengan Yamaha setelah pindah dari Honda.
Selebrasi sarat emosi ini sendiri dilakukan Rossi setelah dirinya bisa mempecundangi Max Biaggi yang memperkuat HRC menggantikan dirinya.
Saat itu, Rossi terlihat begitu gembira dan langsung menepi ke sisi trek dan dengan penuh kasih sayang dirinya langsung mencium M1 barunya, kemudian dia langsung duduk di samping Yamaha dan tampak dirinya menangis karena tak menyangka bisa langsung menang di seri pertama setelah dirinya pindah ke tim yang saat itu masih belum menjadi tim unggulan.
Spoiler for 3. Tiket tilang - Mugello 2002:
Ketika itu Rossi memenangi balap MotoGP yang baru mengganti regulasi dan menggunakan mesin 990cc sekaligus memuncaki jajaran pebalap dengan top speed paling tinggi di lintasan lurus Mugello. Selebrasi pun dilakukan yang mana Rossi harus menepi di pinggir lintasan lantas terkena tilang oleh Polisi Italia karena berkendara dengan kecepatan tidak wajar.
Spoiler for 4.Menyapu lintasan - Sepang 2004:
Aksi ini merupakan kelanjutan dari kemarahan Valentino Rossi yang bahkan menyumpahi Sete bahwa dirinya tidak akan memenangkan perlombaan MotoGP lagi. Selebrasi itu dia menunjukkan jika pekerjaan yang terbaik bagi Sete adalah dengan menyapu aspal lintasan.
Spoiler for 5.Narapidana - GP Ceko 2003:
Selebrasi ini dilakukannya untuk menyindir media Italia yang selalu menghujatnya ketika dirinya kalah di perlombaan akan tetapi memujanya setinggi langit ketika berhasil menang.
Oleh karena itu, Rossi mengibaratkan jika kondisinya saat itu layaknya seperti narapidana atau tahanan yang terpenjara oleh ekspektasi media yang menuntutnya selalu memenangi setiap MotoGP.
Spoiler for 6.Bowling - Jerez 2007:
Spoiler for 7.Kemunculan ayam Osvaldo - Catalunya 1998:
Spoiler for 8.Membonceng legenda kelas 125cc - Le Mans 2008:
Setelah memenangi GP Prancis ini, Rossi memang berhasil membubuhkan catatan fantastis yaitu 12 juara di tiga kelas berbeda selama karirnya.
Spoiler for 9.Malaikat pelindung - Rio 1999:
Rasa terima kasihnya tersebut disimbolkan dengan memberi tumpangan malaikat pelindungnya tersebut hingga paddock untuk melakukan perayaan bersama timnya.
Spoiler for 10.Simfoni biola - Donington Park 2005:
Memang dalam balap tersebut Rossi tampil gemilang meski cuaca tidak mendukung dengan turunnya hujan deras saat balapan berlangsung. Namun Rossi tetap berhasil meninggalkan lawan-lawannya dengan jarak yang jauh. Dalam konferensi pers setelah balap, Rossi pun menyebutkan, "Saya pikir itu seperti sebuah simfoni biola - sempurna, jadi saya memutuskan bahwa jika saya menang saya akan melakukan perayaan itu ketika melintasi garis finish!".
11.56
0 komentar:
Posting Komentar