Kota
Norilsk (Нори́льск) berada di negara bagian Krasnoyarsk Krai, Federasi
Rusia, terletak di antara sungai Yenisey dan semenanjung Taymyr. Norilsk
adalah kota paling utara di Siberia dan kota terbesar kedua di dunia
setelah Murmansk Rusia untuk wilayah di pesisir lingkaran Arctic
(Antartika). Sebagai kota yang berada di lingkaran kutub utara, maka
wajar bila cuaca di kota ini bisa sangat dingin, sampai 50 derajat
Celcius di bawah nol.Namun, hal yang menarik dari kota Norilsk ini
adalah adanya sebuah Masjid yaitu masjid Nurd Kamal yang dibangun
pertama kali oleh Mukhtad Mekmeyev pada tahun 1998 seorang etnik Tartar,
dan warga asli Norilsk.
Hal ini menunjukkan adanya
komunitas muslim di kota ini yang di antaranya membentuk Muslim Eskimos
Community Center (beralamat di 3 Amundsen Scott Station South Pole,
South Pole – Amundsen-Scott Station South Pole, Antartica) Salah seorang
pengurus masjid tersebut adalah Mukum Sidikov, pria kelahiran Rusia ini
mengikuti jejak kakeknya mencari penghidupan lebih layak di tempat
paling utara di muka bumi ini. Menurutnya, diperkirakan kota itu dihuni
sekitar 50 ribu Muslim, atau seperempat penduduk wilayah itu yang
berjumlah 210 ribu jiwa. Mereka umumnya dari Azerbaijan dan Republik
Dagestan, Rusia, dan bekerja sebagai pedagang atau pekerja
bangunan.“Namun, tingkat upah yang tidak sebanding dengan kota-kota
Rusia lainnya dan sulitnya memasuki Nurislk bagi warga asing juga cuaca
yang ekstrim, membuat penduduk termasuk kaum Muslim tak lagi mendatangi
kota ini,” kata Sidikov. “Penduduknya kian menyusut. Orang-orang
meninggalkan kota ini,” ujar Sidikov, yang dilahirkan di Uzbekistan dan
besar di Kyrgizstan.
Masjid bernama Nurd Kamal itu
terletak di pinggir kota modern Norislk, yang suhunya 50 derajat celsius
di bawah nol. Angin kutub mendera atap emasnya dan tumpukan salju
mengancam dinding batu pirusnya di musim dingin. “Orang-orang bekerja
untuk sesuap nasi. Mereka datang ke sini dan hilang kesehatan mereka.
Setiap detik ada orang sakit,” kata Sidikov. Di Rusia terdapat 20 juta
warga Muslim, sekitar 14 persen dari total 140 juta penduduk negeri itu.
Warga Muslim Asia Tengah dan Dagestan umumnya penganut Sunni, sementara
lainnya dari Azerbaijan umumnya Syi`ah. Sidikov, yang berkepala gundul
dan mengenakan kopiah berwarna biru, meninggalkan kota Kyrtyz, Osh,
untuk mencari kerja. Dia pernah menjalani dinas militer Soviet di Rusia
dan tinggal di dua kota Siberia, sebelum menetap di Norilsk. Gaji yang
relatif tinggi dibanding kawasan lain di negara itu menarik minat para
pekerja dari seantero Uni Soviet untuk ke Norilsk ketika usaha
pertambangan dan peleburan logam tumbuh.
Sidikov mengatakan, gaji rata-rata
setiap bulan antara 25.000 – 30.000 roubel (962 dolar – 1.154 dolar)
namun kini jumlah tersebut sudah tidak mencukupi. Bukan hanya warga
Muslim yang pergi meninggalkan kota tersebut, penduduk tetap Norilsk pun
berkurang sekitar 5.000 orang setiap tahunnya.Warga Muslim Norilsk
sendiri, katanya, telah berbaur secara baik dengan komunitas luas dan
tidak mengalami banyak diskriminasi, Sidikov tetap membuka masjid itu
hingga larut malam setiap hari untuk memberi kesempatan bagi mereka yang
ingin belajar al-Quran. Bulan Ramadhan ini warga muslim norilsk
berpuasa lebih lama waktunya dibandingkan penduduk muslim di negara atau
benua lainnya yang memilik iklim tropis, berpuasa disana lebih lama
Sekitar 18-20 jam dalam seharinya.
07.57
0 komentar:
Posting Komentar