Quote:10. Exoskeleton a.k.a Gray Fox (Metal Gear Solid)
Karakter ninja cyborg ini memang akan selalu abadi di ingatan para gamer, khususnya mereka yang menyenangi game fenomenal Metal Gear Solid. Gray Fox yang berselimutkan teknologi exeskeleton ini mampu bergerak dengan cepat dan menebas apa saja yang ada di depannya menggunakan dual pedang. Jika Anda melihat bukti kekejaman yang ia miliki, Anda bisa tanyakan pada mayat puluhan pasukan di Shadow Moses yang tersayat dengan efektif dan penuh darah. Kecepatan skill pedangnya yang dapat mementalkan peluru dan ketajaman nya yang dapat membelah apapun sudah cukup memberikan bukti. Tanpa banyak bicara, tapi efektif dalam menghancurkan.
9. James Early Cash (Manhunt)
Tokoh utama dari franchise game kontroversial Manhunt ini tidak boleh dianggap remeh. Insting agresif nya membuat semua tindakan kekerasan yang ia lakukan hampir dikatakan efektif untuk menghilangkan nyawa, metode apapun dihalalkan, dan semuanya dilakukan tanpa ada sedikitpun rasa bersalah atau menyesal. Psikotik atau bukan, Cash adalah contoh karakter game yang dibangun tanpa unsur hati nurani. Darah menjadi pemandangan yang biasa.
8. Alex Mercer (Prototype)
Sulit menggambarkan Alex sebagai tokoh protagonis yang ideal dalam sebuah video game. Kemampuan supernya untuk menghancurkan setiap musuh yang berada di depan mata memang patut diacungi jempol, namun di sisi yang lain cukup membuat miris. Alex akan berusaha mati-matian mencari dalang di balik kekuatannya yang desktruktif, sayangnya dengan tidak memikirkan collateral damage yang mungkin ia hasilkan. Ia tidak segan “memangsa”, menyerap, menghancurkan, dan mengadu domba warga sipil yang tidak paham dengan masalah yang sedang terjadi. Cara-cara yang ia lakukan boleh dikatakan cukup mengerikan.
7. Sephiroth (Final Fantasy VII)
Tokoh antagonis utama dari Final Fantasy VII ini merupakan salah satu karakter game favorit saya sepanjang masa. Karakternya yang dingin dan terobsesi dengan balas dendam lewat kehancuran dunia membuktikan sisi jahatnya yang tak terbantahkan. Lantas apa yang akan membuat banyak gamer yang setuju tentang sisi kejam karakter ini? Kematian Aerith di tangannya adalah jawaban yang mungkin paling banyak dilontarkan. Sephiroth membunuh Aerith tanpa perasaan sama sekali, mehujam wanita yang dicintai gamer FF7 ini dengan masamune nya yang menembus jantung. Tangis para gamer adalah bukti paling kuat kekejaman Sephiroth. Apa yang membuatnya semakin menarik? Saya secara pribadi dapat mengerti alasan di balik kejahatan Sephiroth. Siapa yang tidak menginginkan kehancuran dunia, jika semua manusia di atasnya berusaha untuk memanfaatkan dan menghancurkan ibunya, Jenova?
6. Luca Blight (Suikoden 2)
Luca Blight tidak hanya tampil sebagai pemimpin yang lalim dan memerintah dengan tangan besi, namun juga terkenal sebagai yang mampu melakukan apa saja untuk meraih kemenangan. Membunuh rakyat biasa, mengorbankan mereka untuk menghidupkan Beast Rune, meratakan sebuah kota, bahkan termasuk meracuni ayahnya sendiri dan tertawa di atas mayatnya. Keinginan Luca untuk menjadi pemimpin tertinggi dunia memang akhirnya harus pupus setelah kalah dalam perperangan dan akhirnya terbunuh. Namun sesaat sebelum mati, Ia sempat mengucapkan kalimat yang sangat menggambarkan dirinya, “It took hundreds to kill me but I killed humans by the thousands. I am sublime!!! I am the true face of evil!!!!”. Luca adalah simbol kekejaman yang abadi di dunia Suikoden.
5. Origami Killer (Heavy Rain)
Origami Killer adalah musuh utama di game drama-interactive Heavy Rain. Walaupun saya sendiri sudah mengetahui identitasnya, namun sangat tidak etis untuk menuliskan namanya disini karena akan menjadi spoiler yang menyebalkan. Oleh karena itu, memanggilnya Origami Killer adalah pilihan yang paling tepat.
Untuk menebus masa kecilnya yang pahit, Origami Killer sangat terobsesi untuk mencari figur ayah yang mau berkorban untuk anaknya. Caranya? Ia akan menculik Anda anda, menawan mereka di sebuah bak bawah tanah, dan membiarkan bak itu perlahan-lahan terisi air hujan. Tidak hanya kemungkinan untuk tewas tenggelam, anak-anak ini juga rawan pada pneumonia dan hipotermia yang mungkin saja merenggut nyawa mereka sewaktu-waktu. Origami Killer menawarkan bagi setiap ayah dari anak-anak itu untuk menjalani rangkaian quest tertentu demi sebuah alamat dimana anaknya ditawan. Apa saja yang harus sang ayah lakukan? Menyetir di traffic ramai dengan berlawanan arah, memotong jari sendiri dengan peralatan seadanya, hingga membunuh orang lain. Origami Killer membuat Anda melakukan semua hal itu.
4. Semua Karakter di Mortal Kombat
Tidak ada game fighting yang mampu menjual brutalitas seperti Mortal Kombat. Game pertarungan ini memang membawa kita ke sebuah level kekejaman baru yang penuh dengan darah dan tubuh yang terpotong. Apalagi keinginan Netherrealm Studios untuk menghidupkan kembali franchise ini ke era next-gen patut diacungi jempol. Dengan kekejaman klasik Mortal Kombat dipadukan dengan details karakter, lingkungan, dan efek konsol masa kini, saya yakin kekejaman yang dihadirkan akan semakin mantap. Anda bisa menjadikan fatality milik Kung Lao untuk mendapatkan gambaran.
3. Makarov (Modern Warfare II)
Makarov memang menjadi karakter yang kontroversial sejak kehadirannya di Modern Warfare II. Penerus ideologi Zakhaev ini merupakan teroris yang tidak memandang nilai nyawa manusia sama sekali. Untuk memicu perang antara Amerika Serikat dan Rusia, ia tidak segan, bermodalkan senjata berat, menembaki ratusan orang sipil di bandara. Menembaki mereka tanpa ampun dan memastikan setiap dari mereka mati. Adegan yang sempat ditentang dan diprotes oleh banyak pihak ini memang sangat brutal dan tidak manusiawi.
2. Kratos (God of War)
Siapa tokoh protagonis utama yang paling kejam di dunia game? Saya kira banyak yang akan menjawab Kratos dan saya sangat setuju. Manusia setengah dewa di franchise God of Wars ini memang hidup dengan hanya satu alasan, balas dendam terhadap Zeus – ayahnya. Ia tidak segan membunuh siapapun yang berusaha menghalanginya, termasuk jajaran dewa-dewi Olympus sekalipun. Kita tidak hanya membicarakan adegan dimana Kratos mencabut kepala Helios dengan paksa untuk dijadikan senter belaka, tetapi juga “kesederhanaan” pikirannya yang egois. Ketika Kratos membunuh Poseidon, Helios, dan setiap dewa yang ada, Bumi semakin dekat dengan fase kiamat. Air bah, matahari yang tidak lagi bersinar, tornado besar, dan petir melanda bumi. Apakah Kratos berhenti karena kasihan melihat nasib semua manusia di dunia? Sama sekali tidak. Ia tetap ingin membunuh Zeus, apapun konsekuensinya, termasuk kehancuran bumi dan Olympus sekalipun.
1. Kefka (Final Fantasy VI)
Ada dua alasan mengapa saya memilih Kefka menjadi karakter game paling terkejam yang pernah ada. Alasan pertama, mungkin karena tawanya yang menyeramkan. Bayangkan saja, ia tidak segan untuk meracuni satu kota sembari tertawa penuh kesenangan. Apa ada yang lebih kejam, daripada kesenangan di atas penderitaan orang lain? Kesenangan tanpa penyesalan. Apa alasan yang kedua? Alasan di balik keinginan badut ini menghancurkan dunia. Jika tokoh antagonis lain memiliki alasannya tersendiri untuk berbuat jahat – balas dendam hingga keinginan menguasai dunia, Kefka tampil berbeda. Ia ingin menghancurkan dunia karena ia ingin dan ia senang dengan kekosongan, atau dalam bahasa sehari-hari
Karakter ninja cyborg ini memang akan selalu abadi di ingatan para gamer, khususnya mereka yang menyenangi game fenomenal Metal Gear Solid. Gray Fox yang berselimutkan teknologi exeskeleton ini mampu bergerak dengan cepat dan menebas apa saja yang ada di depannya menggunakan dual pedang. Jika Anda melihat bukti kekejaman yang ia miliki, Anda bisa tanyakan pada mayat puluhan pasukan di Shadow Moses yang tersayat dengan efektif dan penuh darah. Kecepatan skill pedangnya yang dapat mementalkan peluru dan ketajaman nya yang dapat membelah apapun sudah cukup memberikan bukti. Tanpa banyak bicara, tapi efektif dalam menghancurkan.
9. James Early Cash (Manhunt)
Tokoh utama dari franchise game kontroversial Manhunt ini tidak boleh dianggap remeh. Insting agresif nya membuat semua tindakan kekerasan yang ia lakukan hampir dikatakan efektif untuk menghilangkan nyawa, metode apapun dihalalkan, dan semuanya dilakukan tanpa ada sedikitpun rasa bersalah atau menyesal. Psikotik atau bukan, Cash adalah contoh karakter game yang dibangun tanpa unsur hati nurani. Darah menjadi pemandangan yang biasa.
8. Alex Mercer (Prototype)
Sulit menggambarkan Alex sebagai tokoh protagonis yang ideal dalam sebuah video game. Kemampuan supernya untuk menghancurkan setiap musuh yang berada di depan mata memang patut diacungi jempol, namun di sisi yang lain cukup membuat miris. Alex akan berusaha mati-matian mencari dalang di balik kekuatannya yang desktruktif, sayangnya dengan tidak memikirkan collateral damage yang mungkin ia hasilkan. Ia tidak segan “memangsa”, menyerap, menghancurkan, dan mengadu domba warga sipil yang tidak paham dengan masalah yang sedang terjadi. Cara-cara yang ia lakukan boleh dikatakan cukup mengerikan.
7. Sephiroth (Final Fantasy VII)
Tokoh antagonis utama dari Final Fantasy VII ini merupakan salah satu karakter game favorit saya sepanjang masa. Karakternya yang dingin dan terobsesi dengan balas dendam lewat kehancuran dunia membuktikan sisi jahatnya yang tak terbantahkan. Lantas apa yang akan membuat banyak gamer yang setuju tentang sisi kejam karakter ini? Kematian Aerith di tangannya adalah jawaban yang mungkin paling banyak dilontarkan. Sephiroth membunuh Aerith tanpa perasaan sama sekali, mehujam wanita yang dicintai gamer FF7 ini dengan masamune nya yang menembus jantung. Tangis para gamer adalah bukti paling kuat kekejaman Sephiroth. Apa yang membuatnya semakin menarik? Saya secara pribadi dapat mengerti alasan di balik kejahatan Sephiroth. Siapa yang tidak menginginkan kehancuran dunia, jika semua manusia di atasnya berusaha untuk memanfaatkan dan menghancurkan ibunya, Jenova?
6. Luca Blight (Suikoden 2)
Luca Blight tidak hanya tampil sebagai pemimpin yang lalim dan memerintah dengan tangan besi, namun juga terkenal sebagai yang mampu melakukan apa saja untuk meraih kemenangan. Membunuh rakyat biasa, mengorbankan mereka untuk menghidupkan Beast Rune, meratakan sebuah kota, bahkan termasuk meracuni ayahnya sendiri dan tertawa di atas mayatnya. Keinginan Luca untuk menjadi pemimpin tertinggi dunia memang akhirnya harus pupus setelah kalah dalam perperangan dan akhirnya terbunuh. Namun sesaat sebelum mati, Ia sempat mengucapkan kalimat yang sangat menggambarkan dirinya, “It took hundreds to kill me but I killed humans by the thousands. I am sublime!!! I am the true face of evil!!!!”. Luca adalah simbol kekejaman yang abadi di dunia Suikoden.
5. Origami Killer (Heavy Rain)
Origami Killer adalah musuh utama di game drama-interactive Heavy Rain. Walaupun saya sendiri sudah mengetahui identitasnya, namun sangat tidak etis untuk menuliskan namanya disini karena akan menjadi spoiler yang menyebalkan. Oleh karena itu, memanggilnya Origami Killer adalah pilihan yang paling tepat.
Untuk menebus masa kecilnya yang pahit, Origami Killer sangat terobsesi untuk mencari figur ayah yang mau berkorban untuk anaknya. Caranya? Ia akan menculik Anda anda, menawan mereka di sebuah bak bawah tanah, dan membiarkan bak itu perlahan-lahan terisi air hujan. Tidak hanya kemungkinan untuk tewas tenggelam, anak-anak ini juga rawan pada pneumonia dan hipotermia yang mungkin saja merenggut nyawa mereka sewaktu-waktu. Origami Killer menawarkan bagi setiap ayah dari anak-anak itu untuk menjalani rangkaian quest tertentu demi sebuah alamat dimana anaknya ditawan. Apa saja yang harus sang ayah lakukan? Menyetir di traffic ramai dengan berlawanan arah, memotong jari sendiri dengan peralatan seadanya, hingga membunuh orang lain. Origami Killer membuat Anda melakukan semua hal itu.
4. Semua Karakter di Mortal Kombat
Tidak ada game fighting yang mampu menjual brutalitas seperti Mortal Kombat. Game pertarungan ini memang membawa kita ke sebuah level kekejaman baru yang penuh dengan darah dan tubuh yang terpotong. Apalagi keinginan Netherrealm Studios untuk menghidupkan kembali franchise ini ke era next-gen patut diacungi jempol. Dengan kekejaman klasik Mortal Kombat dipadukan dengan details karakter, lingkungan, dan efek konsol masa kini, saya yakin kekejaman yang dihadirkan akan semakin mantap. Anda bisa menjadikan fatality milik Kung Lao untuk mendapatkan gambaran.
3. Makarov (Modern Warfare II)
Makarov memang menjadi karakter yang kontroversial sejak kehadirannya di Modern Warfare II. Penerus ideologi Zakhaev ini merupakan teroris yang tidak memandang nilai nyawa manusia sama sekali. Untuk memicu perang antara Amerika Serikat dan Rusia, ia tidak segan, bermodalkan senjata berat, menembaki ratusan orang sipil di bandara. Menembaki mereka tanpa ampun dan memastikan setiap dari mereka mati. Adegan yang sempat ditentang dan diprotes oleh banyak pihak ini memang sangat brutal dan tidak manusiawi.
2. Kratos (God of War)
Siapa tokoh protagonis utama yang paling kejam di dunia game? Saya kira banyak yang akan menjawab Kratos dan saya sangat setuju. Manusia setengah dewa di franchise God of Wars ini memang hidup dengan hanya satu alasan, balas dendam terhadap Zeus – ayahnya. Ia tidak segan membunuh siapapun yang berusaha menghalanginya, termasuk jajaran dewa-dewi Olympus sekalipun. Kita tidak hanya membicarakan adegan dimana Kratos mencabut kepala Helios dengan paksa untuk dijadikan senter belaka, tetapi juga “kesederhanaan” pikirannya yang egois. Ketika Kratos membunuh Poseidon, Helios, dan setiap dewa yang ada, Bumi semakin dekat dengan fase kiamat. Air bah, matahari yang tidak lagi bersinar, tornado besar, dan petir melanda bumi. Apakah Kratos berhenti karena kasihan melihat nasib semua manusia di dunia? Sama sekali tidak. Ia tetap ingin membunuh Zeus, apapun konsekuensinya, termasuk kehancuran bumi dan Olympus sekalipun.
1. Kefka (Final Fantasy VI)
Ada dua alasan mengapa saya memilih Kefka menjadi karakter game paling terkejam yang pernah ada. Alasan pertama, mungkin karena tawanya yang menyeramkan. Bayangkan saja, ia tidak segan untuk meracuni satu kota sembari tertawa penuh kesenangan. Apa ada yang lebih kejam, daripada kesenangan di atas penderitaan orang lain? Kesenangan tanpa penyesalan. Apa alasan yang kedua? Alasan di balik keinginan badut ini menghancurkan dunia. Jika tokoh antagonis lain memiliki alasannya tersendiri untuk berbuat jahat – balas dendam hingga keinginan menguasai dunia, Kefka tampil berbeda. Ia ingin menghancurkan dunia karena ia ingin dan ia senang dengan kekosongan, atau dalam bahasa sehari-hari
06.46
0 komentar:
Posting Komentar